Mana Dadan, mana Deden? (Foto: Julimar) |
Anak kembar selalu menarik perhatian. Mereka fenomena langka. Lebih langka lagi yang datang ke museum atas kemauan sendiri. Di pameran keliling yang baru saja berlalu saya tertarik pada dua orang anak kembar yang lincah dan lucu. Semula salah satu di antara mereka datang ke gerai Museum Geologi dan mengisi buku tamu. Mukanya berseri begitu pemandu kami memberinya sehelai poster dan selembar brosur. Tak lama kemudian "dia" datang lagi dengan maksud serupa. Pemandu kami nyeletuk. "eh kamu kan tadi udah dapat poster?" Dia protes, mengingkari ucapan pemandu. Akhirnya kami mengalah, dia mendapat apa yang diinginkannya. Tak lama kemudian datang lagi, kali ini berdua! Mukanya sulit dibedakan! Ternyata mereka kembar. Mereka nyengir melihat kami terheran-heran. Nama kami Dadan dan Deden, katanya. Yang membuatku terkesan, si kembar ini bolak-balik mengajak teman-temannya untuk datang ke gerai Museum Geologi. Selama dua hari berturut-turut mereka datang ke pameran. Deden malah datang lagi sore hari, saat hujan deras, bersama dengan teman-teman ngajinya (dia baru saja pulang ngaji, lengkap dengan baju koko dan buku iqro di tangan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar