Minggu, 09 Januari 2011

Jenis-jenis Pekerjaan di Museum

www.museumjobs.com
Banyak jenis pekerjaan di museum yang tidak diketahui oleh orang awam. Umumnya masyarakat hanya mengenal pemandu museum dan petugas tiket. Sebenarnya bidang pekerjaan di museum jauh lebih luas daripada kedua hal tersebut. Museum-museum khusus bahkan memiliki tenaga ahli khusus pula untuk menangani koleksinya, misalnya sejarahwan, ahli sejarah seni, geologiwan, ataupun arkeologiwan dan antropologiwan. Selain itu ada juga bidang pekerjaan yang juga bisa dijumpai di luar dunia permuseuman, seperti petugas kantor, pengelola toko cendera mata, dan spesialis di bidang pemasaran. 
 
Berikut adalah jenis-jenis pekerjaan yang lazim dijumpai di museum:
1.    Ahli Arsip, tugasnya adalah mengelola arsip museum yang berupa kertas (termasuk foto, dokumen, surat kabar, dan lain-lain yang sejenis). Ahli arsip juga biasanya berhubungan dengan masyarakat dalam hal menanggapi permintaan penelitian di museum. Selain itu mereka juga bekerja sama dengan pegawai museum lainnya dalam membantu mempersiapkan pameran/peragaan dan program-program museum lainnya.
2.    Manajer Koleksi, tugasnya bertanggung jawab atas keamanan dan keutuhan koleksi dengan cara mengatur penyimpanan layak bagi koleksi museum serta mendokumentasikannya dengan rinci. Manajer koleksi juga bertanggung jawab dalam membuat kebijakan atas koleksi (termasuk membuat rekomendasi untuk akuisisi dan deaksesi koleksi).
3.    Ahli Konservasi (konservator), bertanggung jawab untuk memperbaiki dan membersihkan koleksi serta melakukan tindakan preventif untuk meminimalkan kerusakan koleksi. Konservator seharusnya adalah orang yang mendapat pendidikan dan pelatihan khusus di bidang konservasi koleksi museum. Biasaya hanya museum besar yang memiliki ahli konservasi, dan kebanyakan bekerja secara privat dan dikontrak atas dasar proyek.
4.    Kurator, secara singkat tugas kurator adalah merawat koleksi. Jenis pekerjaan ini bisa  diterapkan pada bidang khusus, seperti kurator untuk koleksi fosil vertebrata, tetapi bisa juga untuk secara umum diterapkan pada petugas yang bertanggung jawab terhadap koleksi museum. Di museum-museum yang kecil seorang kurator melakukan kerja rangkap sekaligus (mulai kerja sama penelitian, merancang pameran, melakukan registrasi koleksi, menjadi manajer koleksi hingga pekerjaan sebagai direktur peragaan). Di museum-museum yang besar tugas kurator sangat spesifik pada bidang pekerjaan/keilmuan tertentu saja.
5.    Direktur atau Kepala Museum, berfungsi sebagai CEO bagi sebuah organisasi nonprofit. Dia bertanggung jawab atas penggalangan dana, sumber daya manusia, serta pengelolaan staf dan anggaran sehari-hari. Seorng kepala museum juga bertanggung jawab membina hubungan antara staf museum dengan para pemangku keperntingan.
6.    Kepala Edukasi, kadang-kadang disebut juga Kurator Edukasi, bertanggung jawab merancang program-program publik dan keliling museum. Di museum-museum kecil, Direktur Edukasi juga memandu di peragaan, membuat program, dan mengatur jadwal kunjungan kelompok. Di museum-museum yang besar Direktur Edukasi bertanggung jawab mengkoordinasikan staf pengajar museum dan terlibat dalam peran yang terpusat pada standar edukasi sekolah serta mengembangkan program keliling museum.
7.    Kepala Peragaan, bertanggung jawab mengembangkan rencana peragaan di museum baik untuk pameran tetap maupun pameran temporer. Untuk melaksanakan tugasnya tersebut, Kepala Peragaan harus bekerja sama dengan ahli arsip, kurator, manajer koleksi dan registrar agar koleksi yang digunakan di peragaan terjamin keamanannya dan label peragaan terjamin keakuratannya. Kepala Peragaan juga bertanggung jawab atas desain grafis, berikut pembuatan dan pemasangannya.
8.    Registrar, bertugas menuliskan segala sesuatu yang berkaitan dengan koleksi, termasuk perjanjian penitipan koleksi, hibah koleksi, dan pinjam-meminjam koleksi. Registrar juga bertanggung jawab membuat katalog koleksi museum.
 
Sumber: www.bellaonline.com

3 komentar: