MUSEUM DAN IDENTITAS NASIONAL
Eropa Tengah
Yang berperan dalam berdirinya berbagai museum pada awal abad ke-19 adalah berkembangnya kesadaran nasional, terutama di kalangan rakyat di Eropa Tengah. Pada tahun 1807 the National Assembly of Hungary mendirikan sebuah museum nasional di Pest dari koleksi yang dihibahkan kepada negara oleh Count Ferenc Széchenyi lima tahun sebelumnya. Di Praha koleksi sejarah alam milik para count dari Sternberg dan keluarga-keluarga bangsawan dijadikan museum dan dibuka pada tahun 1823 dengan tujuan mempromosikan identitas nasional. Moravian Museum di Brno dibuka tahun 1817, dan museum-museum lainnya dibuka pula di Zagreb dan Ljubljana tahun 1821. Di pusat Kekaisaran Austro-Hongaria di Wina, koleksi kekaisaran menjadi museum nasional; museum daerah didirikan di Graz, Innsbruck, dan Salzburg dalam kurun waktu 1811-34.
Hans von Ausess (www.wtefan-arold.de) |
Museum benda-benda antik
C.J. Thomsen www.britannica.com) |
Pengaruh industri dan ilmu pengetahuan
Di Inggeris, reformasi sosial untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul dari industrialisasi memiliki peran dalam berkembangnya museum-museum kotapraja. Dukungan yang diberikan pejabat setempat kepada museum dipandang sebagai alat untuk melengkapi instruksi dan hiburan bagi penduduk kota yang semakin meningkat jumlahnya, dan menjadi pokok bahasan dalam undang-undang tahun 1845. Museum juga dipandang sebagai wahana untuk mempromosikan rancangan industri dan pencapaian di bidang ilmu dan teknik. Promosi semacam ini menjadi motivasi di balik rencana pendirian Victoria and Albert Museum (untuk seni dekoratif) dan Science Museum, yang keduanya terletak di Kensington, London; koleksi yang digunakan untuk mendirikan museum tersebut diperoleh dari the Great Exhibition tahun 1851 – pasar raya pertama di dunia. Sejak saat itu pameran internasional memiliki sumbangan signifikan pada pendirian sejumlah museum, termasuk Technical Museum of Industry and Trade di Wina dan the Palace of Discovery di Paris.
Amerika Serikat
Smithsonian Institution di Washington, D.C., berdiri melalui hibah besar sejumlah hampir setengah juta dolar dari James Smithson, seorang Inggeris. James Smithson sangat mengharapkan adanya sebuah institusi di Amerika Serikat “untuk meningkatkan dan menyebarkan pengetahuan di kalangan umat manusia”. Pada tahun 1846 Kongres Amerika Serikat menerima hibah ini dan mengeluarkan undang-undang yang menetapkan Smithsonian sebagai sebuah institusi yang bertugas merepresentasikan “semua objek seni dan penelitian…..sejarah alam, tumbuhan, [dan] spesimen geologika serta mineralogika” milik Amerika Serikat. The U.S. National Museum dibuka pada tahun 1858 sebagai bagian dari program ilmiah Smithsonian dan menjadi museum pertama dari banyak museum di institusi tersebut, yang sebagian besar berdiri sepanjang Mall di Washington, D.C.
Smithsonian Institution (www.cvent.com) |
Panel di Hoabsbrouck House (www.rockhillridge.com) |
Museum nasional dan museum daerah lainnya
Pada pertengahan abad ke-19 berdiri sejumlah museum terkenal lainnya. Di Kanada koleksi National Museum dibuka pada tahun 1843 di Montreal sebagai bagian dari Geological Survey, sementara pendahulu Royal Ontario Museum di Toronto, yaitu Ontario Provincial Museum, didirikan pada tahun 1855. Di Australia berdiri National Museum of Victoria di Melbourne tahun 1854; diikuti oleh National Gallery of Victoria pada tahun 1861 dan Science Museum of Victoria pada tahun 1870. Di Kairo berdiri Egyptian Museum tahun 1858. Semua museum ini mengikuti gaya Eropa, bahkan koleksi seni Amerika Selatan pun cenderung didominasi oleh gaya koleksi yang berasal dari Eropa dan mengabaikan karya seni penduduk asli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar