Foto oleh Asep Ewon |
MUSEUM GEOLOGI DAN FORUM PEDULI MUSEUM
oleh: Julianty M
Museum adalah lembaga tetap yang berada di lingkungan yang terus berubah, yaitu masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu museum harus dapat mengikuti kecenderungan perubahan yang terjadi di masyarakatnya. Dewasa ini museum tidak lagi dipahami hanya sebatas sebuah bangunan tempat menyimpan barang-barang yang sudah tidak berguna. Pemahaman ini sudah jauh bergeser, bahkan ditinggalkan. Sekarang museum sudah dimaknai sebagai lembaga yang dapat menjadi agen perubahan sosial. Peran museum yang unik, yaitu melakukan preservasi dan presentasi perkembangan seni, budaya, dan ilmu pengetahuan, sudah semakin menonjol dan tak terbantahkan lagi. Sejalan dengan itu, peran edukatif museum pun tidak dapat diabaikan karena sudah menjadi bagian yang inheren dalam dua peran yang disebutkan sebelumnya.
oleh: Julianty M
Museum adalah lembaga tetap yang berada di lingkungan yang terus berubah, yaitu masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu museum harus dapat mengikuti kecenderungan perubahan yang terjadi di masyarakatnya. Dewasa ini museum tidak lagi dipahami hanya sebatas sebuah bangunan tempat menyimpan barang-barang yang sudah tidak berguna. Pemahaman ini sudah jauh bergeser, bahkan ditinggalkan. Sekarang museum sudah dimaknai sebagai lembaga yang dapat menjadi agen perubahan sosial. Peran museum yang unik, yaitu melakukan preservasi dan presentasi perkembangan seni, budaya, dan ilmu pengetahuan, sudah semakin menonjol dan tak terbantahkan lagi. Sejalan dengan itu, peran edukatif museum pun tidak dapat diabaikan karena sudah menjadi bagian yang inheren dalam dua peran yang disebutkan sebelumnya.
Museum adalah lembaga edukatif nonformal yang memberi ruang gerak yang jauh lebih longgar dibandingkan dengan lembaga edukatif formal-klasikal. Di museum orang dapat belajar secara mandiri tanpa dibatasi waktu sepanjang jam buka museum. Di museum proses pembelajaran dapat diikuti oleh semua umur dan kalangan, tidak dibatasi tahun ijazah dan tidak ada tekanan untuk mengikuti ujian akhir ataupun ketakutan akan tidak naik kelas.
Namun, ternyata tidak serta merta orang mau datang ke museum. Beberapa penyebab orang enggan datang ke museum adalah:
1. Kendala jarak
2. Kendala finansial
3. Tidak adanya kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat
4. Kurangnya informasi tentang museum itu sendiri
Dua kendala pertama berada di luar kendali pihak museum. Dua hal terakhir hampir sepenuhnya ada dalam kendali pihak museum. Untuk mengatasi kedua hal terakhir tersebut museum tidak dapat bekerja sendiri. Museum membutuhkan mitra yang dapat bekerja dalam semangat kerja sama (co-operative spirit) [Moore, 1994]. Oleh karena itu museum membutuhkan sebuah wadah yang dapat menjadi penghubung dengan masyarakat. Sebuah wadah yang bukan hanya berfungsi sebagai wadah (statis) melainkan juga dapat berfungsi sebagai wahana (dinamis). Wahana ini harus dapat bergerak bebas tetapi terarah untuk menjembatani museum dengan masyarakat. Tak terkecuali Museum Geologi. Sebagai museum khusus, Museum Geologi pun membutuhkan wahana dimaksud dan Forum Peduli Museum (MUSEUMcare) hadir untuk mengisi kesenjangan tersebut.
Forum Peduli Museum (MUSEUMcare) adalah organisasi/komunitas independen yang terdiri atas berbagai profesi di masyarakat yang memiliki kepedulian kepada museum dan bertujuan memberikan sumbangan pemikiran demi perkembangan dan kemajuan museum di Indonesia. Tidak berhenti pada perhatian dan pemikiran, Forum Peduli Museum (MUSEUMcare) pun bertekad untuk mewujudkan pemikirannya melalui tindakan konkret berupa penyelenggaraan berbagai program kegiatan yang bersifat mengajak museum dan masyarakat untuk saling melakukan apresiasi. Visi Forum Peduli Museum (MUSEUMcare) adalah “pencerdasan bangsa melalui pemberdayaan museum”, dengan motto SMART MUSEUM, SMART PEOPLE, SMART NATION. Di usianya yang semakin matang, tidaklah berlebihan jika Museum Geologi membuka diri untuk menerima aspirasi masyarakat dan menyambut baik kehadiran Forum Peduli Museum (MUSEUMcare).
Goode (dalam Moore, 1994) menyebutkan bahwa sebuah museum dapat berjalan dengan baik berkat adanya faktor-faktor berikut:
1. Organisasi yang stabil dan sarana pendukung yang memadai;Tidak berlebihan kiranya jika mengatakan bahwa Museum Geologi telah memiliki semua faktor di atas. Yang diperlukannya sekarang adalah menginformasikan keberadaannya kepada khalayak, sekaligus memberikan apresiasi kepada masyarakat. Bagaimanapun Museum Geologi tetap membutuhkan promosi. Bukan untuk memperkenalkan diri, tetapi untuk menyatakan bahwa museum ini masih ada (I am still here) untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi (khususnya informasi kegeologian, dan informasi tentang alam, budaya, dan ilmu pengetahuan pada umumnya). Promosi Museum Geologi adalah dengan cara menyelenggarakan berbagai program yang dapat melibatkan masyarakat, dan Forum Peduli Museum (MUSEUMcare)-lah yang menjadi wahananya. Sekali lagi, bagaimanapun museum membutuhkan dukungan masyarakat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, tak terkecuali Museum Geologi. Museum dipercaya masyarakat untuk melakukan dua hal penting bagi masyarakat, yaitu a) preservasi dan presentasi perkembangan seni dan ilmu pengetahuan, baik yang kontemporer maupun masa lalu, dan b) menyampaikan pengetahuan (Suhel, dalam Moore, 1994). Jika museum tidak dapat memenuhi harapan masyarakatnya, maka dia akan ditinggalkan dan kembali menjadi sebuah gedung (bahkan gudang) yang kaku dan sulit disentuh.
2. Perencanaan yang matang yang sejalan dengan kerangka kerja organisasi dan ketbutuhan masyarakat;
3. Koleksi sebagai materi yang menjadi bahan pekerjaan;
4. Orang yang bekerja sesuai dengan keahliannya (kurator);
5. Bangunan yang layak sebagai tempat bekerja, dan
6. Peralatan yang memadai untuk menunjang pekerjaan.
@@@@@
ACUAN UTAMA
Moore, Kevin (ed.) 1994 Museum Management, Routledge, London.
Moore, Kevin (ed.) 1994 Museum Management, Routledge, London.
* Catatan: MUSEUMcare diluncurkan di Bandung pada tanggal 21 Agustus 2010.
Motto tsb. bagus & tepat sekali.
BalasHapusMudah-mudahan museum geologi menjadi lebih baik & lebih baik lagi terutama:
1) untuk peletakan fosil-fosil binatang yang ukuran besar yang terlalu berdesakan tempatnya jadi kurang fokus untuk melihat 1 hal. Apalagi untuk difoto 1 jenis fosil saja terlalu sulit dan diambil dari berbagai sudut tidak mungkin hasilnya bagus.
2) untuk brosur khusu museumnya kok lama tidak pernah dicetak? Sekiranya dananya terlalu mahal kenapa brosur tersebut tidak diaplikasikan pada souvenir jadi bisa menjadi pemasukan juga buat museum dan souvenir museum pun menjadi lebih bermanfaat.