Subsistensi manusia prasejarah sangat tergantung pada sumberdaya-sumberdaya alam dan eksploitasinya terhadap lingkungan, baik dia memproduksi makanan ataupun tidak.
Manusia terus mengembangkan kebudayaan dan peradaban untuk mempermudah hidupnya. Penyesuaian demi penyesuaian terus dilakukan manusia terhadap alam agar dia tidak sepenuhnya bergantung pada alam, dan dengan demikian dia lebih dapat bertahan hidup. Berkenaan dengan hal ini Fagan (1975) menyatakan,
They [manusia prasejarah] maintain an equilibrium with other animals and plants in the system, an equilibrium which is, however, subject to constant readjustments as all elements in the system change.
Dari pernyataan di atas memang tak dapat dipungkiri bahwa manusia selalu berusaha menciptakan keseimbangan dengan alam dan perubahan-perubahan yang terjadi di alam. Peralihan aktivitas subsistensi dari berburu dan meramu menjadi usaha membudidayakan tumbuhan dan binatang adalah juga upaya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di alam. Kebutuhan akan budi daya tumbuhan dan binatang kemungkinan disebabkan oleh semakin menipisnya populasi hewan buruan. Berkembangnya peralatan juga dapat menjadi bukti penyesuaian manusia terhadap lingkungannya. Semakin maju peradaban semakin canggih pula alat yang diciptakan. Dengan demikian semakin maju peradaban akan semakin sedikit penyesuaian fisik yang terjadi. Sebailknya, penyesuaian kultural akan semakin tinggi intensitasnya.
Semakin berkembangnya peralatan pada masa prasejarah, baik bentuknya maupun fungsinya mengindikasikan bahwa manusia prasejarah mampu memanfaatkan lingkungannya secara efektif, dalam arti semakin banyak sumberdaya alam yang didayagunakannya dengan memakai peralatan tertentu yang sesuai dengan keperluan.
(JM/14/12/00)
Bunn, Henry T. 1991 A Taphonomic Perspective on the Archaeology of Human Origins, Annu. Rev. Anthropol., 20 : 433-67.
Ember, Carol R. and Ember, Melvin 1985 Anthropology, Prentice Hall, New Jersey.
Fagan. Brian M. 1975 In The Beginning : An Introduction to Archaeology, 2nd edition, Little. Brown and Company, Toronto.
Gillin, John (t.t.) The Ways of Men : An Introduction to Anthropology, Appleton-Century-Crofts, New York.
Haviland, William A. 1988 Antropologi, jilid I (terj.), Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hoebel, E. Adamson 1958 Man in the Primitive World : An Introduction to Anthropology, 2nd edition, McGraw-Hill Book Company Inc., New York.
Keesing, Roger M 1981 Antropologi Budaya Suatu Perspektif Kontemporer, edisi kedua (terj.), Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kennedy, Kenneth A.R. 1980 Prehistoric Skeletal Record of Man in South Asia, Annu. Rev. Anthropol. 9 : 391-432.
Orlove, Benjamin S. 1980 Ecological Anthropology, Annu. Rev. Anthropol. 9 : 235-73.
Pope, Geoffrey 1984 Antropologi Biologi, Rajawali, Jakarta.
Renfrew, Colin and Bahn, Paul 1996 Archaeology Theories, Methods and Practice, 2nd edition, Thames and Hudson Ltd., London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar